Netflix Bakal Turunkan Harga Tapi Ada Iklannya?

Netflix Bakal Turunkan Harga berita entertainment

Netflix baru-baru ini mengungkapkan laporan pendapatan mereka pada kuartal pertama (Q1) tahun 2022. Melalui laporan tersebut, meskipun dalam jumlah tetap, Netflix mengklaim telah kehilangan 200 ribu pelanggan secara global.

Co-founder dan co-CEO Netflix, Reed Hastings, mengatakan ini karena persaingan sengit dengan layanan over the top (OTT) lainnya, seperti Disney Plus dan Prime Video, yang menawarkan harga lebih rendah. Di sisi lain, hal yang membuat mereka kehilangan pelanggan adalah karena banyaknya pelanggan mereka yang melakukan tindakan berbagi akun yang diketahui dikomersialkan secara luas.

Dilansir Bloomberg, Hastings mengatakan hal ini selama paparan investor. Pengurangan pelanggan Netflix ini terjadi untuk pertama kalinya dalam dekade terakhir. Bahkan, perusahaan mengharapkan penurunan yang lebih besar hingga dua juta pelanggan pada kuartal kedua jika mereka tidak dapat menekan berbagi kata sandi atau membeli dan menjual.musisi tidak bisa mencari nafkah dengan menulis musik. Perusahaan streaming membayar sangat sedikit di awal dan kemudian perusahaan rekaman mengambil 85,90 persen dari itu. Anda membutuhkan satu miliar aliran untuk mendapatkan 200 pound. Itulah kenyataannya.

“Kami telah memberikan industri musik kami kepada banyak perusahaan milik asing, dan uangnya tidak datang ke sini lagi. Kami digunakan untuk memimpin dunia dalam hal itu, membayar banyak sekali pajak. Ini mengerikan.”

Pada tahun 2012, pembuat hit’ won’t get fought Again ‘ menjual hak penerbitan ke katalog mereka dengan harga $100 juta yang dikabarkan karena mereka tidak ingin menimbulkan masalah hukum ketika mereka meninggal.

Roger mengatakan kepada surat kabar The Independent: “siapa yang ingin meninggalkan keluarga dengan kepala seperti itu?

“B * * * * * itu, jual semuanya! … Kami sudah punya uang dan menghabiskannya.”

Meskipun bertahun-tahun maju, rocker veteran tidak memiliki keinginan untuk pensiun.

Dia berkata: “Saya selalu mengatakan tentang bisnis ini, ‘Anda tidak menyerah, itu memberi Anda.Saya akan melakukannya selama saya bisa, tetapi kemudian suatu hari itu akan memberi saya dan saya tidak akan bisa melakukannya. Sesederhana itu; saya tidak meminta maaf.”

Atasi Berbagi Akun, Netflix Bakal Turunkan Harga Tapi Ada Iklannya

Beritaentertainment.com Netflix belum lama ini mengungkap laporan pendapatan mereka pada kuartal pertama (Q1) tahun 2022. Melalui laporan tersebut, meski secara angka tetap cuan, Netflix mengklaim mereka telah kehilangan 200 ribu pelanggannya secara global.

Co-founder Netflix dan co-CEO, Reed Hastings, menyebutkan hal ini dikarenakan adanya persaingan ketat dengan layanan over the top (OTT) lain, seperti Disney Plus dan Prime Video yang menawarkan harga lebih murah. Di sisi lain, hal yang membuat mereka kehilangan pelanggan adalah karena banyaknya pelanggan mereka yang melakukan aksi berbagi akun yang memang diketahui banyak dikomersilkan.

Dilansir Bloomberg, Hastings mengatakan hal tersebut saat paparan kepada para investor. Berkurangnya pelanggan Netflix ini terjadi pertama kali dalam satu dekade terakhir. Bahkan, perusahaan memperkirakan akan ada penurunan lebih besar hingga dua juta subscriber pada kuartal kedua jika mereka tidak bisa menekan aksi berbagi atau jual beli password seperti yang banyak beredar saat ini.Baca juga:Netflix Pastikan Tindak Pengguna yang Berbagi Password

Nah, mengatasi hal tersebut, perusahaan akan membuat versi layanan dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, dengan layanan yang lebih murah itu, Netflix menyebut bahwa mereka akan mulai memasukkan iklan selama satu atau dua tahun ke depan.

Hastings mengatakan dirinya tidak menginginkan rumitnya iklan dan lebih menyukai cara berlangganan yang sederhana namun efektif memikat pelanggan. “Saya lebih suka dengan pilihan konsumen dan memungkinkan konsumen yang ingin mendapatkan harga lebih murah dan [konsumen yang] toleran dengan iklan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, sangat masuk akal,” katanya demikian.

Sementara itu, dikutip dari Tech Crunch, rencana layanan berlangganan ini disebut-sebut akan menandai perubahan besar tentang bagaimana Netflix melihat iklan dalam 25 tahun. Terlebih sudah mengantongi hampir 222 juta pelanggan berbayar.

Hal ini jelas bertentangan dengan sikap Netflix yang berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan menyertakan iklan di dalam layanan OTT mereka. Pada sebuah konferensi 2017, Hastings menyarankan, Netflix tidak cocok untuk bersaing dengan perusahaan, seperti Facebook dan Google di iklan.

Namun saat ini, Hastings mengakui model iklan sekarang telah cukup matang dan terbukti sukses untuk pesaing mereka, seperti Hulu dan Disney. “Kami tidak ragu itu (iklan) berhasil,” katanya.

Sementara kompetitor mereka yakmi Disney sendiri telah lama menawarkan opsi berlangganan yang didukung iklan pada beberapa layanannya, termasuk streamer Hotstar yang berfokus di Asia. Perusahaan mengatakan bulan lalu, mereka berencana untuk meluncurkan opsi Disney+ yang didukung iklan di AS akhir tahun ini.

“Mereka yang mengikuti Netflix tahu, saya menentang kerumitan periklanan dan penggemar berat kesederhanaan berlangganan,” lanjut Hastings.

Dia juga menyebutkan kalau mewujudkan keinginan konsumen untuk sebuah opsi berlangganan lebih murah, dan toleran terhadap iklan sangat masuk akal. Meski begitu, Hastings tidak melihat model berlangganan Netflix dengan iklan ini sebagai solusi jangka pendek akibat turunnya jumlah pengguna.

“Pelanggan yang tidak ingin melihat iklan dapat berlangganan paket bebas iklan,” tandasnya.

Baca juga: Roger Daltrey percaya musik ‘dicuri’ dari artis

Leave a Reply