Industri Otomotif yang Ramah Konsumen Wanita
Industri Otomotif – Seringkali ibu-ibu salah menyalakan lampu sein, sein kanan belok kiri atau sein kiri belok kanan, adalah joke yang sudah umum, bahkan menjadi joke yang dituturkan secara ringan dan di buat meme hahahaha
Padahal dampak dari kesalahan menyalakan lampu sein bisa mengakibatkan fatality yang menghilangkan nyawa seorang ibu. Seorang ibu yang meninggalkan anaknya menjadi piatu tentu bukanlah sebuah hal yang lucu.
Selain kesalahan menyalakan lampu sein, perilaku-perilaku lain yang diangggap lumrah namun sebenarnya berpotensi mengakibatkan fatality misalnya tidak memakai helm, mengendarai sepeda motor atau dibonceng mengenakan busana terusan, atau hijab menjuntai sehingga menutupi lampu rem dan sein belakang dan juntaian tersebut berpotensi terlilit di roda belakang.
Ibu-ibu dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi, fleksibel dan cepat. Belanja, antar jemput anak sekolah, ke tempat kerja, pengajian, arisan dan seabrek aktivitas lainnya.
Sepeda motor adalah jenis kendaraan yang sangat pas untuk menjawab tuntutan mobilitas yang tinggi, terlebih di kota-kota urban dengan jalan raya yang tidak terlalu lebar dan area parkir di tempat-tempat publik yang terbatas.
Di sisi lain, ibu-ibu juga dituntut untuk mengenakan busana yang sesuai dengan norma, kebiasaaan, dan syariat agama. Sehingga dalam banyak hal tidak memungkinkan untuk mengganti model busana; atau menyesuaikan panjang dan lebar busana agar lebih aman bersepeda motor.
Ibu-ibu juga dituntut untuk menjaga penampilan, sehingga untuk menjaga rambut yang sudah ditata atau hijab lebih memilih untuk tidak mengenakan helm daripada harus repot-repot kembali menata rambut atau merapikan hijab.
Kita telah banyak mendengar berita mengenai kecelakaan yang disebabkan oleh beberapa perilaku berkendara sebagaimana disebutkan di atas.
Kita juga mendapati bahwasannya kepolisian, komunitas biker telah melakukan upaya-upaya seperti edukasi, sosialisasi, berbagi saran dan tips tentang cara aman bersepeda motor (safety riding) untuk Ibu-ibu.
Namun sejauh ini upaya-upaya yang dilakukan lebih ditujukan kepada ibu-ibu sebagai subjek pengendara sepeda motor dengan penekanan untuk merubah perilaku ibu-ibu untuk lebih berhati-hati ketika mengendarai sepeda motor.
Belum ada upaya yang optimal, terutama secara industri, baik itu industri otomotif yang terkait langsung, ataupun industri-industri pendukung lainnya (misal fashion), yang secara masif membantu mengupayakan hal-hal yang bersifat preventif, seperti penambahan fitur pada sepeda motor, yang dapat meminimalisir potensi kecelakaan yang bersifat mitigasi dengan mempertimbangkan faktor perilaku berkendara “yang sulit diubah”.
Sebagai contoh fitur auto-locked door pada mobil. Fitur ini diaplikasikan pada mobil dengan mempertimbangkan bahwa pengemudi akan lupa atau lalai untuk mengunci pintu mobil sebelum menjalankan mobilnya.
Fitur auto-lock justru berfungsi ketika pengemudi lalai mengunci pintu, dan pada saat mobil telah berjalan dan mencapai kecepatan tertentu yang sudah di-setting (biasanya 20 km/jam), maka seluruh pintu mobil akan terkunci secara otomatis.
Fitur safety yang berfungsi saat terjadinya kelalaian mungkin dapat menjadi salah satu pendekatan untuk menemukan inovasi yang dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas pengendara Ibu-ibu.
Kita mungkin bisa belajar dari negara lain yang memiliki kekhasan busana wanita, di mana kemudian industri diharuskan untuk menyesuaikan dengan budaya, sebagai contoh India.
Kain Sari adalah pakaian tradisional yang dipakai wanita di India, yang terdari dari kain yang tidak dijahit dengan panjang bervariasi dari 4,5 meter hingga 9 meter yang biasanya melilit pinggang, dengan salah satu ujungnya menutupi bahu, sebagian memperlihatkan bagian perut (sumber: Wikipedia).
Untuk mencegah kecelakaan sepeda motor yang dapat disebabkan karena kain sari melilit ke bagian rantai motor, pemerintah India melalui Kementerian Perhubungannya mengeluarkan peraturan yang mewajibkan sepeda motor untuk dilengkapi dengan pijakan kaki dan pelindung, dikenal dengan saree guard, berbentuk seperti jari-jari atau pagar untuk mencegah kain sari masuk atau melilit roda belakang.
Sepeda motor juga diwajibkan untuk memiliki pegangan tangan yang berfungsi sebagai pegangan (handle) untuk penumpang.
Posisi wanita penumpang sepeda motor di India pada umumnya duduk menghadap ke samping, bukan ke depan.
Di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan bersama pelaku industri otomotif mungkin dapat melalukan research and development untuk melakukan inovasi yang dapat meningkatkan keamanan dan kenyamaan wanita Indonesia, baik sebagai pengemudi maupun penumpang sepeda motor. Beberapa contoh penerapan teknologi atau upaya-upaya misalnya:
Pertama, menerapkan teknologi yang menghentikan lampu sein secara otomatis ketika sepeda motor dalam posisi roda depan lurus melebihi kecepatan lebih dari 30 km/jam selama lebih dari 30 detik, karena normalnya jika pengendara bermaksud untuk berbelok, maka kecepatan motor akan berkisar kurang dari 30 km/jam, dan selama kurang dari 10 detik posisi roda depan akan di belok kan.
Kedua, meningkatkan awareness melalui visualisasi ataupun audio indikator lampu sein, untuk mengingatkan pengemudi bahwa lampu sein masih menyala.
Saat ini indikator lampu sein terdapat pada speedometer dengan ukuran kurang lebih sebesar kuku kelingking.
Dengan ukuran yang kecil, indikator lampu sein akan sulit terbaca, terlebih lagi di siang hari, karena sumber cahaya pada lampu indikator akan kalah dengan sinar matahari dan pantulan sinar matahari pada speedometer.
Untuk meningkatkan awareness, mungkin indikator lampu sein dapat diperbesar, atau ditempatkan pada posisi yang dapat ditangkap oleh posisi mata pada saat berkendara, tanpa harus menunduk untuk melihat speedometer. Misal menambahkan lampu indikator atau sein tambahan yang ditempelkan pada kaca spion atau tiang spion.
Ketiga, menerapkan penggunaan pelindung seperti saree guard yang digunakan di India.
Para pelaku industri fashion atau automotive apparel mungkin dapat merancang busana atau aksesoris busana untuk membatasi juntaian busana wanita pada saat mengendarai sepeda motor.
Selain Industri Otomotif, baca juga Berita Entertainment tentang: Kebiasaan Berkendara Yang Merusak Mobil